Posts

Cinta Lokasi Jalur FTV

Image
FTV adalah hiburan aku dan suami ditahun 2019-2020, sebelum virus corona merebak di Indonesia. Sehari ada dua jadwal tayang. Pagi jam 9-11 dan siang jam 13-15 waktu Indonesia bagian barat di salah satu stasiun TV swasta. Menemani kami yang saat itu menjalankan bisnis rumahan, bekerja diselingi menonton. Memungkinkan karena tayang di TV ada iklan jadi bisa ditinggal-tinggal. Kalau menonton dari channel berlangganan tanpa iklan, harus stand by terus. FTV atau  Film Televisi , drama yang dibuat dengan durasi pendek layaknya film untuk ditayangkan di televisi. FTV tayang dalam satu episode utuh dengan waktu tontonan rata-rata 120 menit. Mirip sinetron, tema FTV disajikan beragam, yang laris di masyarat biasanya kisah cinta, misteri, atau religi.  Tantangan Blogging Mamah Gajah Ngeblog  bulan September 2025 usulan  host   Mamah Dewi dan Mamah May tentang "Romantisme", mari membahas cinta lokasi artis akibat beradu akting di FTV romantis. Bagi penikmat drama rom...

Mungkinkah Menghindari Terjajah Teknologi?

Image
Pengadaan mesin canggih di rumah biasanya sengaja dipilih untuk memanjakan pemiliknya. Mengalihkan pekerjaan manual kepada teknologi. Harusnya begitu ya. Namun ada kalanya peralatan canggih bukan menjadi solusi, malah menambah masalah. Atau lebih baik tidak terlalu canggih karena satu dan lain hal. Penting untuk mengenal kondisi dan kebutuhan kita, alih-alih termakan iklan atau fomo  sosial media. Beberapa produk sebenarnya ada yang tersedia mudah, tetapi aku memilih untuk membiarkannya sedikit repot (baca: effort ). Cara-cara yang sedikit tidak praktis namun ada alasan dibaliknya. Jam Analog H melihat beberapa teman sekolahnya pakai jam tangan , dia ingin dibelikan juga. Hmm, akhirnya kejadian juga anak ingin sesuatu karena melihat teman-temannya. Kubilang untuk apa jam tangan, kan di kelas ada. Ealah ternyata cuma pajangan. Jamnya mati. Anak masih kelas 1 SD untuk apa pada pakai jam. Rawan hilang juga anak umur segitu . Jam tangan nantilah kelas 3 atau 4 SD. Lagipula memangnya...

"Korban" Fast Fashion

Image
Pernah merasa tidak, kok kualitas produk-produk sekarang menurun dibanding saat kita kecil dulu. Hampir semua jenis produk tidak terkecuali dengan pakaian. Rasanya kain masa kini lebih cepat lusuh dan rapuh. Sehingga kurang tahan lama. Ibu masih menyimpan kain yang hampir 40 tahun lalu dipakai sebagai popok kain anak-anaknya. Selain kagum pada ketelatenan ibu, aku juga terpesona dengan awetnya handuk yang ibu pakai untuk membuat popok kain. Aku sempat membeli cloth diaper  sebagai amunisi anak pertama mau toilet training . Harganya lumayan tapi ternyata tak ampuh sama sekali. Visual popok kain made by mother memang jadul, jauh dari kesan gemas. Tapi daya serapnya lebih baik daripada celana popok modern yang gambarnya lucu-lucu. Disini terdapat kesenjangan generasi yang fokus pada fungsi, dengan korban fesyen lucu sepertiku. Namun, benarkah kualitas produk fesyen semakin tahun kian menurun? Dibandingkan dengan 10 tahun lalu, jumlah penduduk bumi semakin banyak. Sejalan dengan itu ...

"Nyupir", Momenku Tanpa Internet

Image
Setelah memiliki anak, mengurus rumah tangga adalah pekerjaanku. Berdasarkan hasil diskusi aku dan suami, kami sepakat untuk mengurus dan mendidik anak-anak sendiri tanpa titip-titip. Tentu aku yang paling tepat di posisi ini. Ditambah suami bilang kalau dia percaya orang seperti istrinya ini cocok mendidik anak. Membangkitkan rasa percaya diri. Aku tampaknya memang butuh suplemen kata-kata. Siapa sangka ternyata aku menikmati peran ini.  Sebagai ibu rumah tangga yang sebagian besar aktivitasnya dilakukan di rumah, harus pandai-pandai mencari celah me-time  supaya tidak gampang  burn out . Berkutat dengan pekerjaan domestik seperti urusan percucian, dapur, beberes, mengelola sampah, sampai mengurus tanaman. Sebelum lanjut, tulisan ini dibuat untuk  Tantangan Blogging Mamah Gajah Ngeblog  bulan Juni 2025 tentang " Me Time Tanpa Internet ", ide unik dari Teh Shanty. Sebenarnya aku jarang melibatkan gadget saat bekerja. Rasanya senang saja tenang dan bisa fokus den...

Drama yang Mewakili Opini Tak Populerku

Image
Orang yang pendiam itu, belum tentu benar-benar diam. Mereka hanya tidak mengeluarkan kata-kata. Bisa jadi sebenarnya mereka sedang  mengamati dan berkomentar hanya dalam hati.  Ini bukan ngomongin orang, tapi lagi membahas diri sendiri. Anak yang di rumah irit bicara, sebenarnya punya banyak yang ingin dikatakan hanya bias anya termasuk " Pendapat Tak Populer/ Unpopular Opinion ". Itulah tema yang diusung mamah host, teh Alfi dan teh Ilma, dalam Tantangan Blogging Mamah Gajah Ngeblog  bulan Mei 2025. Kesempatan langka yang harus kumanfaatkan untuk membagi isi pikiranku yang muncul setelah menonton drama. Ambisi Menguasai Perusahaan Sinetron atau telenovela dengan latar cerita keluarga kaya raya pemilik perusahaan besar. Ada tokoh-tokoh antagonis yang berambisi menguasai perusahaan. Lalu bersekongkol untuk mendepak sang direktur yang adalah anggota keluarga sendiri. Tokoh ini biasanya baik, pintar, dan memang kompeten sebagai pemimpin perusahaan. Sedangkan orang-orang jah...

Kuliner Khas pada Perayaan di Indonesia

Image
Makanan adalah kebutuhan pokok. Untuk bertahan hidup, makhluk hidup butuh makan. Sederhana ya. Makanan menjadi rumit ketika masuk ke ranah budaya, politik, dan agama. Rumit bukan konotasi negatif ya, melainkan karena membawa makna dan pesan yang dalam sehingga menjadi " Tradisi Lokal yang Masih Dilestarikan ", tema Tantangan Blogging Mamah Gajah Ngeblog  bulan april 2025. Beberapa makanan berikut menjadi ikon khas pada momen perayaan di Indonesia. Ada fakta sejarah dan makna jika kita mau menggali lebih dalam. Ketupat Lebaran Hidangan yang identik dengan hari raya umat Islam, Idul Fitri. Sensasi makan lontong dalam bentuk yang cantik, anyaman dari daun kelapa.  Di beberapa daerah ada tradisi "lebaran ketupat" yang diadakan pada hari ke delapan bulan syawal. Kenapa diadakan pada H+8 lebaran? Sebagai perayaan telah selesai menjalankan puasa sunnah 6 hari di bulan syawal. Secara historis, ketupat diperkenalkan oleh Sunan Kalijaga pada masa Kerajaan Demak di abad ke-15 ...

Setelah Tercapai Impian Waktunya Bertahan

Image
Mengenang sedikit masa-masa tak terlupakan sebagai anak rantau. Demi bisa kuliah di kampus negeri. Keluarga perjuangan dengan empat anak. Orang tua berharap kami semua bisa kuliah, dengan catatan harus kampus negeri. Bukan karena gengsi –mungkin iya juga- namun lebih ke limit anggaran jika harus ke perguruan swasta. Untuk itulah walau belum diterima kampus mana-mana, aku mantap merantau ke Jawa. Persis setelah lulus SMA. Aku bisa saja tetap di Balikpapan sambil les persiapan ujian perguruan tinggi, tapi aku terlalu ingin #kaburajadulu dari rumah. Sebenarnya tidak ada apa-apa di rumah. Hanya saja si anak rumahan ini lelah dengan rasa dibanding-bandingkan. Bukannya memotivasi malah bikin iri dan ingin lari. Setahun di Semarang Sementara tinggal di Kota Semarang, ikut dikontrakan tempat kakak dan teman-teman kampusnya. Rasanya senang bisa bersama dengan kakak yang paling enak diajak ngobrol. Kami sempat berpisah lebih dari 3 tahun karena selama SMP kakak tinggal bersama bulek . ...